masukkan script iklan disini
MEDAN | Lintasnews - Kasat Lantas Kompol Andika Purba.S.H.,S.I.K., menuturkan, kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu penyumbang angka kematian yang tinggi, maka beranjak dari itu kami akan optimis mewujudkan Kota Medan tertib berlalu lintas, Kamis 16/01/2025.
Andika mngatakan kesadaran dalam berlalu lintas penting dipaham oleh masyarakat mengenai keselamatan dalam berkendara.
Disebutkan, data organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan, bahwa lalu lintas berada dalam peringkat 9 dari 10 peringkat penyebab kematian tertinggi di dunia. Dan diprediksi akan naik ke peringkat kelima pada 2030 setelah penyakit jantung koroner, stroke, penyakit paru-paru kronis, dan infeksi pernapasan. “Ini yang harus menjadi catatan kita.
Kecelakaan ini, menjadi salah satu penyumbang angka kematin. Makanya, perlu ditanamkan kedisiplinan dan tertib berlalu lintas itu sebagai kebutuhan kita. Kalau itu sudah tumbuh di masyarakat kita, tentu itu bisa menjadi budaya hidup sehari-hari.
Kalau sudah menjadi kebutuhan, kecelakan itu pasti bisa di kurangi,” ujarnya kepada Koran Kaltara. Melihat kondisi itu, masyarakat harus bisa menjadikan budaya selamat berkendara sebagai pedoman. Apalagi, sambung dia, mobilitas masyarakat saat ini sangat bergantung pada kendaraan pribadi. Ia menuturkan dampak dari kelalaian berkendara tidak hanya merugikan diri masing-masing tetapi juga orang di sekitar.
Sebab kecelakaan lalu lintas terkadang tidak hanya melibatkan satu kendaraan saja. Tidak hanya itu, lanjut Andika persepsi masyarakat yang merasa takut ketika ada razia, harus dihilangkan. Karena menurut dia, polisi akan melakukan penindakan ketika memang, kendaraan maupun si pengendara tidak lengkap. “Ini yang masih kita usahakan, bagaimana pola pikir masyarakat tidak takut sama polisi ketika ada operasi.
Karena, ketika kesadaran disiplin sudah ada pada masyarakat kita, tentu tidak ada tindakan tegas ketika operasi. Bukan karena takut di tilang atau takut karena ada polisinya. Kita harus hilangkan pemikiran seperti itu, dan budaya untuk selalu disiplin,” jelasnya. Budaya untuk selalu disiplin dan tertib berlalu dinilai sangat penting menurut Andika.
Jumlah populasi kendaraan yang setiap harinya meningkat tapi tidak diimbangi dengan pelebaran jalan, semakin memicu terjadinya kecelakaan. Akibat perilaku tidak patuh itu sering mengakibatkan kemacetan dan kecelakaan terjadi. Kemacetan akibat tidak sabar dan sifat egois berkendaraan, tidak mendahulukan yang seharusnya didahulukan dan yang lebih ironis dalam hal kecelakaan. “Makanya kita berharap, para generasi milineal di Kaltara ini bisa menjadi agen perubahan sebagai cikal bakal tumbuhnya budaya tertib berlalu lintas. Mereka (generasi milineal) ini juga diharapkan bisa melakukan sosialisasi, untuk memberikan pemahaman bagaimana cara dan disiplin ketika berlalu lintas,” pungkasnya. (Alimah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar